Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2013

Hati-Hati... Mouse & Keyboard Lebih Berkuman dari Toilet

             Kuman, bakteri dan virus ada di mana-mana, termasuk tempat yang terlihat bersih seperti keyboard komputer. Sebuah penelitian bahkan menyebut keyboard yang jorok bisa lebih berkuman dari dudukan toilet.

Fakta ini diungkapkan Anis Karuniawati dari Departement of Microbiology, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Mengutip hasil riset Charles Gerba, mikrobiologis dari University of Arizona, Anis mengatakan kuman yang paling banyak adalah di lantai toilet, keran di wastafel serta wastafel itu sendiri.

Alat-alat tulis dan kantor juga menjadi sarang favorit kuman. Ini termasuk perangkat seperti ponsel, permukaan desktop, keyboard dan mouse. Katakanlah dudukan toilet adalah tempat paling berkuman.

Namun menurut hasil penelitian terhadap 113 permukaan bermacam benda, dikatakan Anis bahwa ponsel, desktop, keyboard dan mouse ternyata lebih berkuman dari dudukan toilet.

"Dudukan toilet mengandung 49 kuman per square inch, berturut-turut di atasnya adalah mouse, keyboard, desktop dan yang terjorok ponsel, 25.127 kuman per square inch," kata Anis saat dimintai keterangan di peluncuran keyboard Logitech K310 di Jakarta, (5/3/2013).

Untuk keyboard sendiri, disebutkan Anis ada 3.295 kuman per square inch berkeliaran di dalamnya. Menurutnya keyboard bisa lebih kotor dari dudukan toilet karena kebanyakan orang justru tidak menyadari kalau keyboard adalah sarang kuman.

"Kalau dudukan toilet kan orang justru sering bersihkan pakai cairan disinfectan. Kalau keyboard orang malah tidak perhatikan. Jarang dibersihkan karena tidak terpikir kalau itu kotor," kata Anis.

Kuman, bakteri, dan virus dapat berpindah dengan menempel pada tangan dan masuk melewati hidung atau mulut manusia. Mungkin terdengar sepele, namun ketika sistem imun tubuh sedang lemah, paparan kuman, bakteri, dan virus bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tapi menurut Anis, tidak perlu takut berlebihan akan bakteri. Pasalnya, bakteri ada dimana-mana. Tak semua bakteri jahat, ada pula yang menguntungkan. Lagipula, sistem imun pada tubuh pun pada umumnya siap menangkal bakteri, kuman dan virus jahat.

"Yang jelas tidak ada salahnya melakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan. Misalnya untuk keyboard, semakin sering dan semakin banyak orang pakai keyboard itu, maka sebaiknya lebih sering membersihkan keyboard," tutupnya.

Rabu, 30 Januari 2013

Mau Badan Ideal ? Harus Berdiri 3 Jam/Hari

Obesitas menjadi ancaman kesehatan belakangan ini. Pola hidup yang tak banyak gerak jadi salah satu masalahnya. Para pekerja kantoran lebih sering duduk di kursi sehingga banyak yang gemuk. Padahal hanya dengan berdiri 3 jam/hari, orang bisa bakar lemak 3,6 kg/tahun.

Seorang pakar kesehatan olahraga dari Chester University, John Buckley mengatakan bahwa berdiri selama 3 jam butuh energi sebanyak 144 kalori. Sebagian didapat dari pembakaran lemak, sehingga dalam setahun bisa mengurangi berat badan sebanyak 3,6 kg.

 
"Orang-orang selalu duduk saat berada di tempat kerja, duduk lagi saat di mobil, lalu duduk terus di depan televisi sesampainya di rumah," kata Dr Bucley dilansir BBC.

Untuk mengatasi epidemi obesitas yang semakin mengglobal, Dr Buckley menyarankan kantor-kantor untuk meninggikan kursi di setiap meja kerja. Selain tidak nyaman untuk berlama-lama duduk, kursi yang tinggi kadang-kadang sudah terasa seperti setengah berdiri.

"Laju metabolik Anda anjlok sampai titik minimum yang absolut. Ini tidak natural, manusia didesain untuk berdiri dan tetap bergerak," kata Dr Buckley mengomentari kebiasaan manusia modern yang sangat suka duduk, malas berdiri apalagi bergerak.




 
Sumber:

Emosi Sering Berubah ? Bisa Jadi Bipolar, tuh

Waspadalah jika suasana hati berubah sangat ekstrem dan tiba-tiba, bisa jadi itu tanda-tanda gangguan bipolar. Hal ini biasanya dikenal dengan kepribadian ganda karena periode temperamen dan depresi yang bergantian.

Kepribadian Ganda/bipolar merupakan gangguan otak yang menyebabkan pergeseran dalam suasana hati, energi, dan kemampuan seseorang untuk berfungsi. Gejala gangguan bipolar dapat menghasilkan hubungan yang merusak, kesulitan dalam bekerja dan bahkan bunuh diri.

 
 cobbersonthebrain.areavoices.com
Perasaan senang dan sedih muncul secara tidak menentu dan berlangsung tiba-tiba termasuk dalam kategori gangguan penyakit jiwa bipolar. Bipolar itu sendiri adalah gangguan afektif bipolar. Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab utama dari gangguan ini.

 Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau sebaliknya. Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian.

Di antara episode peralihan mood ini bisa saja orang megalami mood yang normal. Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen. Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis. Risiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.

Penyebab gangguan ini tidak diketahui secara pasti. Para peneliti pun mengatakan bahwa terjadi disregulasi heterogen dari neurotransmitter atau zat kimia di otak.

Faktor genetika dinilai melalui suatu mekanisme gen yang kompleks, sedangkan peristiwa-peristiwa kehidupan dan stres lingkungan merupakan faktor psikososial yang sering mendahului episode pertama dari gangguan bipolar tersebut.

Gejala umum gangguan bipolar termasuk makan yang berlebihan, minum minuman beralkohol, gangguan suasana hati, penggunaan narkoba, dan tidak pernah puas terhadap hubungan seksualnya. Orang-orang yang pernah mengalami stres tinggi atau bekerja dalam tekanan lebih mungkin mengalami gangguan ini.


Contoh Selebritas pengidap gangguan bipolar:

1. Russell Brand
 
www.supersimbo.com 
Russell Brand adalah seorang komedian nyentrik asal Inggris yang sebenarnya mencapai kesuksesan akibat gangguan bipolarnya. Brand dikenal dengan ketidakstabilan emosinya, dimana dirinya telah mengalami masa sulit sejak kecil.


 2. Catherine Zeta-Jones
 
www.funscrape.com 
Awalnya, Catherine mengalami stres yang cukup kronis selama setahun akibat vonis kanker yang dialami oleh suaminya, Michael Douglas. Saat Catherine melakukan tes kesehatan, ternyata dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami gangguan bipolar, yang ditandai dengan serangan depresi.

Catherine harus menjalani beberapa pengobatan untuk memasyikan bahwa kesehatan mentalnya mulai stabil sebelum dirinya memutuskan untuk kembali bekerja.


3. Kurt Cobain
 
 diffuser.fm 
Dikenal sebagai pentolan band rock pencuat aliran grunge versi Seattle, Nirvana. Sayangnya Cobain didiagnosis dengan Attention deficit hyperactivity disorder (ADD) pada usia muda dan kemudian dengan gangguan bipolar.


4. Tom Waits
 
www.rollingstone.com
Tom Waits adalah seorang penyanyi eksentrik, penulis lagu, dan aktor yang gemar minum minuman beralkohol untuk meredakan depresinya. Ketika suasana hatinya tiba-tiba berubah menjadi pilu, Waits merekam lagu yang menggambarkan suasana hatinya kemudian sikapnya menjadi sinis, pesimis, dan patah hati.




 
Sumber:
bee-health.
detik.